Djawanews.com - PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) melalui anak usahanya, PT Nosu Hydro resmi menandatangani perjanjian jual beli listrik (PJBL) dengan PT PLN (Persero) untuk pembangunan PLTA Pongbembe berkapasitas 20 megawatt (MW). Kontrak ini berlaku selama 30 tahun, menandai langkah penting dalam memperkuat sektor energi baru terbarukan di Indonesia.
Direktur Utama ARKO, Aldo Artoko, menegaskan bahwa meski nilai kontrak tidak dipublikasikan, kesepakatan ini menjadi pijakan strategis perusahaan untuk memperluas portofolio energi bersih. Proyek PLTA Pongbembe akan menjadi kontribusi nyata dalam menambah pasokan listrik ramah lingkungan di Tanah Air.
Dukungan finansial juga sudah diperoleh dari induk usaha United Tractors (UNTR) di bawah naungan Astra Group, dengan pendanaan sekitar Rp150 miliar sejak pertengahan 2024. Hal ini menambah keyakinan bahwa proyek akan berjalan lebih konkret menuju tahap operasional.
PLTA Pongbembe 20 MW: ARKO Perkuat Energi Terbarukan Indonesia
Manajemen ARKO menyebut, perolehan kontrak ini akan memberikan efek ganda: memperkuat operasional perusahaan dan mendukung kinerja keuangan jangka panjang. Selain itu, proyek PLTA Pongbembe juga mempertegas komitmen ARKO terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dari sisi pasar, saham ARKO turut menunjukkan sentimen positif. Pada perdagangan Jumat (12/9), saham emiten energi hijau ini naik 5,80% atau 80 poin ke level Rp1.460 per lembar. Kenaikan tersebut mencerminkan optimisme investor terhadap prospek sektor energi terbarukan.
Penandatanganan kontrak PLTA Pongbembe antara ARKO dan PLN menjadi langkah besar dalam memperkuat infrastruktur energi hijau di Indonesia. Dengan dukungan pendanaan yang kuat serta prospek jangka panjang, proyek ini diyakini mampu mendorong transisi menuju energi bersih sekaligus memberi nilai tambah bagi pemegang saham.
Demikian informasi seputar ARKO dan PLN yang sudah teken kontrak PLTA Pongbembe. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.