Djawanews.com – Pegiat media sosial Denny Siregar ikut menyoroti kasus Novia Widyasari Rahayu yang bunuh diri di makam ayahnya. Ia turut bersedih dan hanya bisa mengasihani kepergian Novia.
Denny Siregar mengirimkan do’a untuk Novia. Ia mengaku tak bisa membayangkan bagaimana pedihnya Novia menjalani tekanan selama ini.
“Untuk Novia saya tak tahu seberapa perih hatimu sampai akhirnya harus membunuh diri sendiri. Sedih mendengar kisahnya tapi tak ada yang bisa menyembuhkan diri sendiri,” kata dia dalam kanal YouTube Cokro TV, dikutip pada Selasa, 7 Desember.
Menurut Denny, tidak ada yang bisa kita lakukan dengan apa yang terjadi pada Novia kecuali mengambil hikmah dari kasus getir ini.
- Hasil Sidang Kasus Aborsi Novia: Hanya Dipecat Tidak Hormat, Hukuman Pidana Cuma 5,5 Tahun Penjara?
- Ibu Novia Widyasari Ogah Pakai Lawyer, Tak Mau Tuntut Siapa Pun: Biarkan Pemerintah Menentukan
- Novia Widyasari Pernah Dilecehkan Kakak Tingkat Satu Jurusan di Kampus, UniBraw Hanya Beri Konseling Pada Pelaku
Denny pun berpesan kepada publik melalui pesannya kepada Novia yang sudah di alam sana.
“Jika keputusanmu mengakhiri semua itu biarlah Tuhan yang menjaga alammu di sana. Kasihan kamu Novia, semoga kamu selamat dalam perjalanan selanjutnya,” ujar Denny.
Terkait dengan apa yang dialami Novia, Denny juga membicarakan bagaimana sulitnya menjalani kehidupan dalam situasi depresi. Jelas depresi mengganggu kesehatan mental dengan ditandai kesedihan yang berlarut-larut dan tak semangat menjalani kehidupan ini.
“Orang depresi merasa selalu bersalah dan menyalahkan diri sendiri, putus asa dan rendah diri,” katanya.
Lantas Denny mengatakan peran orang tua sangat vital ketika anak mengalami depresi, khususnya bagi anak yang masih di bawah umur.
Kalau sudah dewasa, maka tantangan orang yang mengalami depresi adalah kewarasan berpikir.
“Sebab kewarasan itu akan ada nilai positif dalam diri kita,” katanya.
Denny menyebut agama bisa menjadi salah satu penawar depresi yakni membimbing logika berpikir manusia supaya berjalan dengan benar.
“Agama sejatinya bukan dogma saja, tapi petunjuk tuntutan sampai akhr hidup,” kata dia.