Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Buntut Kasus Penusukan 2 Santri Krapyak: Tuntut Usut Tuntas dan Penutupan Toko Miras
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. (IST)

Buntut Kasus Penusukan 2 Santri Krapyak: Tuntut Usut Tuntas dan Penutupan Toko Miras

Saiful Ardianto
Saiful Ardianto 25 Oktober 2024 at 11:11am

Djawanews.com – Kasus penusukan di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Yogyakarta yang melibatkan dua santri PP al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sebagai korban terus mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Gelombang protes untuk mengusut tuntas kasus ini juga semakin besar. Para santri dan alumni Krapyak dari berbagai kota berdatangan ke Yogyakarta untuk memberikan dukungan.

 “Kita semua harus menahan diri, dan memasrahkan urusan ini (penusuka dua santri) kepada aparat terkait, khususnya kepada Polda DIY. Laskar-laskar yang lain juga sudah dikasih pemahaman. In menjadi pelajaran bagi kita agar bersama-sama membuat Jogja tetap tentrem ayem,” terang Pengasuh Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak KH Chaidar Muhaimin didampingi para pengasuh lainnya dalam keterangan melalui video yang bereda luas pada Kamis (24/10/2024).

Dikonfirmasi dalam kesempatan yang berbeda, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. membenarkan pernyataan tersebut. Akan tetapi, menurutnya, proses hukum harus terus berjalan karena Kasus ini sudah mencoreng citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan pelajar.

 “Betul. Berdasarkan arahan dari masyayikh dan para pengasuh Krapyak, semua pihak untuk menahan diri dan tetap menjaga kondusifitas Jogja. Semua sudah diserahkan kepada pihak yang berwajib. Meski demikian, kami menuntut dan mendesak, agar kasus ini diusut serius dan tuntas. Bagaimanapun peristiwa ini telah mencoreng citra Jogja sebagai kota pendidikan dan kota pelajar. Oleh karena itu, penyelesaian tuntas atas kasus ini dapat menenteramkan semua pihak, utamanya orang tua-orang tua anak yang menitipkan pendidikan anak di Yogyakarta.” jelas pria yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut dalam keterangan tertulis pada Jum’at (25/10/2024).

Gus Hilmy, panggilan akrabnya, juga menekankan bahwa kasus ini murni tindakan kriminal dan meminta semua pihak untuk tidak membawa ke arah rasial maupun agama. Menurutnya pelaku adalah oknum.

Selain itu, Gus Hilmy, meminta Pemda DIY serta pihak kepolisian untuk meninjau ulang dan memperketat perizinan toko-toko miras yang akhir-akhir ini mudah sekali ditemui di Yogyakarta. Utamanya karena hal ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

“Pemda dan Kepolisian harus meninjau ulang dan memperketat perizinan toko-toko miras. Lha kalau sudah membuat resah, apakah akan dibiarkan? Mau menunggu ada korban lagi? Butuh berapa banyak korban lagi? Masa masih mau dilindungi dengan alasan bukan karena mirasnya. Itu kan sudah jelas, orang dari toko itu, minum-minum, lalu melalukan tindak kriminal. Sumbernya dari toko itu,” kata anggota MUI tersebut.

Menurut Senator asal DIY tersebut, Pemda DIY memiliki banyak sumber pendapatan. Tidak perlu takut kehilangan penghasilan pajak hanya karena menutup toko-toko miras. Menurutnya, masih banyak sumber pendapatan daerah lainnya.

“Pemda tidak perlu takut kehilangan pajak dari barang haram. Tidak seberapa. Kita masih punya pariwisata, pendidikan, kuliner, dan sebagainya. Bisa dibayangkan, Pemda menerima pajak, tapi masyarakatnya tidak tenang, resah, dan rusuh. Ini bukti bahwa sumber pajaknya tidak baik. Meskipun sudah punya izin, tapi ternyata terbukti mengganggu atau meresahkan masyarakat sekitar, maka dengan berbagai pertimbangan, Pemda berhak mencabut izinnya.” tekan Gus Hilmy.

Lebih lanjut, Gus Hilmy menekankan penting proses perizinan tidak hanya di atas kertas, tetapi juga izin sosial. Masyarakat sebagai kontrol sosial tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka memiliki izin resmi. Padahal jika masyarakat tahu, mereka akan menolak dari awal.

“Kami juga menerima keluhan masyarakat di sekitar beberapa toko miras. Jarak mereka tidak jauh, dan bahkan sering menemukan orang mabuk di depan rumahnya. Mereka ini kan kontrol sosial, resah tapi tidak berani menyampaikan. Kalau tahu dari awal untuk jualan miras, mereka akan menolak. Mestinya, izin untuk toko-toko ini tidak hanya pemberkasan dan pembayaran, tetapi juga izin dari tetangga dan warga sekitar,” kata Gus Hilmy.

Menurut Gus Hilmy, Kejadian ini juga menjadi peluang untuk meninjau ulang Peraturan daerah tentang kos-kosan-an, untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan keadaan masa sekarang. Untuk lebih memberi jaminan kepada para pelajar dan mahasiswa bisa belajar dan tinggal di Jogja dengan nyaman dan aman.

Bagikan:
#Gus Hilmy#Pondok Pesantren Krapyak Jogja#Kasus Penusukan Santri Krapyak

Berita Terkait

    Investasi Sektor Ketenagalistrikan Melonjak, Meta Kontrak 1 GW Energi Surya untuk Pengembangan AI
    Berita Hari Ini

    Investasi Sektor Ketenagalistrikan Melonjak, Meta Kontrak 1 GW Energi Surya untuk Pengembangan AI

    Djawanews.com - Gelombang baru investasi sektor ketenagalistrikan tengah menggeliat seiring langkah perusahaan teknologi global memperluas penggunaan energi terbarukan. Induk perusahaan Facebook, Meta menandatangani tiga kesepakatan baru ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Bagaimana Proses Listrik dari PLTA Dapat Sampai ke Rumah Seluruh Masyarakat Indonesia?
    Berita Hari Ini

    Bagaimana Proses Listrik dari PLTA Dapat Sampai ke Rumah Seluruh Masyarakat Indonesia?

    Saiful Ardianto 08 Nov 2025 10:49
  • Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil
    Berita Hari Ini

    Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil

    Saiful Ardianto 06 Nov 2025 15:22
  • Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?
    Berita Hari Ini

    Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?

    Djawanews.com - Kondisi elevasi Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar kian mengkhawatirkan. Level air waduk kini berada di titik 73,59 meter di atas permukaan laut (mdpl), ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!
    Berita Hari Ini

    Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!

    Saiful Ardianto 05 Nov 2025 14:10
  • Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?
    Berita Hari Ini

    Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?

    Saiful Ardianto 05 Nov 2025 11:05

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!
Berita Hari Ini

1

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!

PLTA Tonsealama: Warisan Energi yang Tetap Menyala untuk Sulawesi Utara
Berita Hari Ini

2

PLTA Tonsealama: Warisan Energi yang Tetap Menyala untuk Sulawesi Utara

Senator Gus Hilmy Desak Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan
Berita Hari Ini

3

Senator Gus Hilmy Desak Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan

Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt
Berita Hari Ini

4

Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt

INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?
Berita Hari Ini

5

INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up