Djawanews - Wali Kota Medan, Bobby Nasution yakin pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa digelar di sekolah-sekolah mulai Juli 2021. Namun pilihan siswa yang ikut PTM di sekolah juga ada pada orang tua siswa.
"Kita optimis tapi tetap harus melihat, jangan menjadikan satu simulasi ini menjadi standar kepada semua sekolah. Artinya SMPN 1 sama SMP lain mungkin berbeda karakter. Nah hari ini perlu kita pastikan semuanya tapi kalau standar prokesnya ini SMPN 1 sudah bisa kita ikuti," kata Wali Kota Bobby Nasution ketika meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Senin, 21 Juni.
Menurut Bobby Nasution, PTM sangat diperlukan meskipun Medan masih dilanda Pandemi Covid-19. Sebagai informasi, Senin 21 Juni, Medan mendapat pertambahan 91 kasus harian.
Total kasus yang ada di Medan berjumlah 17.474 kasus Covid-19. Tapi total kumulatif angka kesembuhan di kota ini mencapai 15.937. Hari ini, Medan mendapat kabar kalau 80 pasien Covid sudah dinyatakan sembuh.
Bobby Nasution mengaku mendapat keluhan dari orang tua siswa, belajar jarak jauh membuat siswa jenuh. Apalagi salah satu siswa saat ditanyai kenal nggak sama teman di kelas, mereka bilang kenal tapi tidak bertemu secara langsung.
"Ini tentunya psikologis anak yang perlu kita perhatian. Artinya selain melihat bagaimana menyelesaikan permasalahan Covid-19. Tapi permasalahan pendidikan anak bukan hanya materi pelajaran, melainkan bagaimana mengembangkan bagaimana cara dia berkomunikasi, bersosialisasi ini yang penting. Namun Pemko Medan tidak akan memaksa seluruh siswa harus mengikuti sekolah tatap muka di tengah pandemi Corona. Artinya pilihan untuk ikut belajar tatap muka di sekolah ada pada orang tua siswa," beber menantu Presiden Jokowi ini.
Selain memastikan protokol kesehatan di Sekolah, Pemko Medan juga bakal menyiapkan angkutan umum yang benar-benar mengikuti protokol kesehatan untuk para siswa di Sekolah.
Menurut, Bobby Nasution hari ini dirinya melihat langsung pelaksanaan simulasi PTM di Sekolah. Mulai dari seluruh siswa mencuci tangan sebelum masuk ke sekolah, melewati pengecekan suhu tubuh dan yang terpenting selama jam belajar dan di lingkungan sekolah guru, siswa dan pegawai diwajibkan memakai masker dan faceshiled.
Selanjutnya Bobby Nasution juga langsung mengecek ke ruang kelas dimana jarak antara satu pelajar dengan pelajar lainnya juga diatur sedemikian rupa. Jumlah siswa juga hanya 8 siswa per ruangan dari jumlah yang seharusnya 32 siswa.
Kemudian Bobby Nasution menambahkan sesuai petunjuk 1 hari, siswa hanya mengikuti 2 jam pelajaran tatap muka dan seminggu 2 kali. Untuk di SMPN 1, jumlah siswa kelas VII ada 352 siswa. Oleh karena itu dirinya minta kalau bisa dibagi dua lagi. Hal ini dilakukan jika semua atau setengah dari jumlah siswa yang ada diizinkan mengikuti PTM maka dapat tertampung.
"Saya minta ke Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 dibuat dua shif PTM yakni jam 08.00 WIB sampai jam 10. 00 WIB kemudian jam 11.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Ini agar semua siswa yang diizinkan dapat mengikuti PTM," kata Wali Kota Medan.