Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
5 Hal Janggal dalam Kasus Ajudan Kadiv Propam Tewas Baku Tembak: Mulai dari CCTV Rusak hingga Blokir Kontak Keluarga
Kasus polisi baku tembak hingga tewas masih menjadi topik perbincangan panas. (headline.com)

5 Hal Janggal dalam Kasus Ajudan Kadiv Propam Tewas Baku Tembak: Mulai dari CCTV Rusak hingga Blokir Kontak Keluarga

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 14 Juli 2022 at 08:15am

Djawanews.com – Salah satu Ajudan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigpol Norpryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dalam insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Brigpol Norpryansah tewas dengan 4 luka tembakan yang diarahkan oleh anggota polisi yang belakangan diketahui bernama Bharada E pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.

Namun dalam insiden baku tembak ini antara Brigpol Norpryansah dan Bharada E, ada banyak kejanggalan yang justru jadi tanda tanya. Berikut ini 5 kejanggalan dari kematian Brigadir J Ajudan Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang meninggal dalam insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.

5 Kejanggalan Kasus Baku Tembak antara Dua Polisi:

  1. Keluarga tidak diperbolehkan untuk melihat jasad Brigpol Norpryansah

Saat tiba di rumah duka, keluarga Brigpol Nopryansah awalnya tidak diperbolehkan untuk melihat kondisi korban. Namun, ibu korban bersikukuh untuk melihat kondisi anaknya sebelum dimakamkan. Saat itulah, keluarga melihat tubuh korban penuh luka.

"Ya awalnya gak dibolehin, tapi ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana," ujarnya.

Brigadir J alias Brigpol Norpryansah Yosua Hutabarat, dikabarkan meninggal dunia usai terlibat aksi baku tembak di daerah Jakarta. Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat tewas akibat 4 luka tembak, dua di antaranya luka tembak di dada. Satu luka tembak di tangan dan satu lagi luka tembak di bagian leher. Korban juga mengalami luka sayatan didug akibat senjata tajam di mata, hidung, mulut dan kakinya.

Baca Juga:
  • Kejanggalan Putry Chandrawati dan Isu Liar Bersama ‘Hilangnya’ Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo
  • Kasus Baku Tembak antar Polisi Makin Janggal: Bharada kok Pegang Senjata, Padahal Aturannya Nggak Boleh
  • Kredibilitas Polri Jadi Bahan Timbangan dalam Kasus Baku Tembak Antar Polisi yang Tewaskan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat

  1. CCTV Rusak disambar petir

Menurut Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Josua, tim dari Mabes Polri menyampaikan, dalam insiden tersebut Brigadir Josua terlebih dahulu mengeluarkan senjata tajam, dan menembak secara membabi buta ke arah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang berada di rumah tersebut.

Ia merasa janggal dan bertanya terkait kondisi orang yang terlibat baku tembak dengan Brigadir Josua tersebut.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar pada Senin, 11 Juli.

Tidak hanya itu, Samuel juga meminta pihak kepolisian untuk lebih terbuka, dan memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian, jika memang Brigadir Josua terlebih dahulu melakukan penembakan. Menurutnya, rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan pengawasan ketat.

"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," ujarnya.

Dari info yang didapat CCTV yang berada di pos keamanan rumah Dinas Polri tersebut ada 2 dari 8 yang rusak dan baru diservis karena sempat tersambar petir.

  1. Kontak keluarga Brigadir J diblokir

Kejanggalan lainnya, di mana, beberapa jam sebelum kejadian Brigadir Josua dan keluarganya masih intens berkomunikasi. Saat itu, orangtua korban bersama dengan adiknya sedang pulang ke kampung halaman di Balige, Sumatera Utara untuk ziarah.

Brigadir Josua atau Brigadir J selalu aktif memberi komentar setiap foto yang dia lihat di post oleh adiknya. Brigadir Josua seyogiyanya ingin ikut pulang ke kampung halaman, namun ia dalam kondisi tugas.

Saat itu, Brigadir Josua sedang mendampingi keluarga perwira tinggi Polri tersebut ke Magelang. Kemudian berkomunikasi dengan sang ibu ia akan kembali ke Jakarta.

"Waktu itu masih aktif chatingan, setiap foto-foto selalu di komentari. Dia bilang enak ya, katanya sama adiknya," jelas Samuel.

Mereka memperkirakan, perjalanan Magelang menunu ke Jakarta sekira 7 jam. Kemudian, mereka menghubungi Brigadir Josua untuk memastikan apakah sudah tiba di Jakarta. Namun, saat itu Brigadir Josua tidak bisa dihubungi, semua kontak di keluarganya telah diblokir.

"Semua di blokir, kakaknya dan yang lainnya di blokir," katanya.

Tidak berselang lama, mereka mendapat kabar Brigadir Josua telah meninggal dunia.

  1. Tak ada persetujuan autopsi

Mirisnya, informasi tersebut tidak mereka terima langsung dari kepolisian, melainkan dari adik kandung korban yang juga bertugas di Mabes Polri. Tidak hanya itu, ia juga mengaku tidak dimintai persetujuan terkait proses autopsi yang dilakukan terhadap anaknya.

Ia mendapati Brigadir Josua sudah dalam kondisi lebam di sekujur tubuh, dan luka tembak di dada, tangan, leher dan bekas jahitan hasil autopsi. "Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," katanya

  1. Tujuh Tembakan Brigadir J tak ada yang mengenai juniornya Bharada E

Kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, ditemukan tujuh proyektif yang keluar dari senjata api milik Brigadir J dan lima dari Bharada E. Anehnya, 7 tembakan yang diletuskan dari senjata Brigadir J, satu peluru pun tidak ada mengenai lawan.

Sementara, Bharada E hanya meletuskan 5 peluru dan 4 mengenai sasaran (tubuh) Birgadir J. “Perlu kami sampaikan bahwa tindakan yang dilakukan Bharada E adalah tindakan untuk melindungi diri karena ancaman dari Brigadir J,” kata Ramadhan.

Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, proyektil yang ditembakan itu mengenai tubuh Brigadir Josua sehingga membuat luka seperti sayatan. Menurut Brigjen Pol Ahmad Ramadhan baku tembak terjadi antara Brigadir Josua dan Bharada E.

Hal itu dipicu tindakan Brigadir Josua yang diduga melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo. Selain itu, kata Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Brigadir Josua juga menodongkan senjata pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo.

“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” katanya.

Dalam baku tembak itu, Brigadir Josua melepaskan tujuh kali tembakan kepada Bharada E. Sementara, Bharada E membalas dengan dengan 5 kali tembakan. Brigadir Josua tewas, sementara Bharada E tidak terkena tembakan karena berlindung di tempat yang lebih tinggi.  

“Walaupun lima tembakan, ada satu tembakan yang mengenai tangan dan tembus ke badan. Kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk sayatan itu,” Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan.

Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#Nopryansah Hutabarat#baku tembak#POLISI#POLRI#CCTV#PENCABULAN#FERDY SAMBO#Norpryansah Yosua Hutabarat

Berita Terkait

    Kemenkes Siagakan Layanan Kesehatan Haji 24 Jam, Terutama di Titik Strategis
    Berita Hari Ini

    Kemenkes Siagakan Layanan Kesehatan Haji 24 Jam, Terutama di Titik Strategis

    Djawanews.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan seluruh layanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia disiagakan selama 24 jam penuh di berbagai titik strategis, mulai dari kelompok terbang (kloter), sektor, ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Pimpinan KPK Usul Parpol Dibiayai Negara untuk Cegah Korupsi
    Berita Hari Ini

    Pimpinan KPK Usul Parpol Dibiayai Negara untuk Cegah Korupsi

    MS Hadi 16 May 2025 15:09
  • Imigrasi Batam Amankan 23 WNA Pelanggar Aturan Keimigrasian
    Berita Hari Ini

    Imigrasi Batam Amankan 23 WNA Pelanggar Aturan Keimigrasian

    MS Hadi 16 May 2025 11:04
  • UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun terkait Polemik Ijazah Jokowi
    Berita Hari Ini

    UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun terkait Polemik Ijazah Jokowi

    Djawanews.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) digugat secara perdata senilai Rp69 triliun terkait polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Gugatan dilayangkan ke Pengadilan Negeri ( ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • BPOM Ungkap Tiga Penyebab Utama Keracunan Makan Bergizi Gratis
    Berita Hari Ini

    BPOM Ungkap Tiga Penyebab Utama Keracunan Makan Bergizi Gratis

    MS Hadi 16 May 2025 09:10
  • Buka Layanan Patologi Anatomi, RS PKU Muhammadiyah Jogja Gaspol Tingkatkan Diagnosis Penyakit
    Berita Hari Ini

    Buka Layanan Patologi Anatomi, RS PKU Muhammadiyah Jogja Gaspol Tingkatkan Diagnosis Penyakit

    MS Hadi 16 May 2025 08:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Daftar 7 Gedung Tertinggi di Dunia, Di Mana Saja?
Berita Hari Ini

1

Daftar 7 Gedung Tertinggi di Dunia, Di Mana Saja?

Disdik DKI Larang Pungutan Biaya Wisuda di Sekolah, Berlaku untuk Semua Jenjang
Berita Hari Ini

2

Disdik DKI Larang Pungutan Biaya Wisuda di Sekolah, Berlaku untuk Semua Jenjang

Pelajaran Coding dan AI Diajarkan di Sekolah Mulai Tahun Ini, Tunggu Permendikdasmen
Berita Hari Ini

3

Pelajaran Coding dan AI Diajarkan di Sekolah Mulai Tahun Ini, Tunggu Permendikdasmen

Pigai Pastikan Kementerian HAM Awasi Pendidikan Siswa Bermasalah di Barak Militer Jabar
Berita Hari Ini

4

Pigai Pastikan Kementerian HAM Awasi Pendidikan Siswa Bermasalah di Barak Militer Jabar

AHY: Pertumbuhan Hijau Harus Jadi Strategi Global, Bukan Sekadar Slogan Rep/Cam: Nuryanto
Berita Hari Ini

5

AHY: Pertumbuhan Hijau Harus Jadi Strategi Global, Bukan Sekadar Slogan Rep/Cam: Nuryanto

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up