Djawanews.com – Sejumlah daerah yang mulai melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB secara pelan namun pasti membuat pasar kembali bergairah, termasuk pasar elektronik. Informasi ini sebagaimana disampaikan oleh Presdir PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Shinji Teraoka.
Ia mengatakan bahwa permintaan barang elektronik di Indonesia mulai bangkit (rebound) sejak Juni 2020. Bahkan penjualan beberapa produk milik Sharp Indonesia naik 20% hingga 40% di bulan Juni 2020. Padahal dari bulan Maret hingga Mei 2020 industri elektronik mengalami penurunan drastis.
“Namun pada Juni (Penjualan) mulai naik,” jelas Teraoka pada konferensi virtual di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Pasar Elektronik Indonesia Tumbuh Perlahan
Dengan pulihnya pasar elektronik, Teraoka menilai tak perlu melakukan PHK di tubuh SHARP.
Senior GM Penjualan Nasional SEID juga mengemukakan hal yang serupa. Di bulan Januari-Maret 2020, secara nasional permintaan piranti elektronik hanya tumbuh 2,84% saja. Dibanding periode yang sama tahun lalu, penjualan SHARP turun sampai 50%. Di bulan Mei-April turun lagi 20%.
“Namun pada Juni pasar elektronik pulih dan Penjualan sejumlah barang elektronik naik seperti lemari es, televisi dan mesin cuci antara 30-40 persen dibandingkan Juni 2019,” jelas Andry.
Bangkitnya pasar elektronik pada bulan Juni membuat SEID yakin akan mencapai target fiskal sebesar Rp11 triliun di tahun 2020. Ia menilai bahwa ada pasar dan ada permintaan, hanya saja pandemi membatasi gerak orang dan masyarakat. Pihaknya berharap pada bulan Juli-September pasar dan penjualan bisa benar-benar pulih untuk mengejar target yang tertinggal, dan Oktober 2020 hingga Maret 2021 juga bisa tumbuh, sehingga penjualan Rp11 triliun tercapai.