Tanggal 1 Suro diperingati dengan melakukan berbagai ritual. Momen tersebut dianggap sakral oleh masyarakat Jawa. Tahun ini, 1 Suro bertepatan dengan hari Jumat, 21 Agustus 2020.
Djawanews.com – Hari ini, Jumat, 21 Agustus 2020, bertepatan dengan tanggal 1 Suro, tanggal dan bulan pertama dalam sistem kalender Jawa-Islam.
Patut diketahui bahwa pergantian hari pada kalender Jawa tidak sama dengan pergantian hari di tahun Masehi. Di kalender Jawa pergantian hari terjadi pada waktu petang atau saat Magrib. Sedangkan pergantian hari pada kalender Masehi terjadi pada pukul 24.00 atau pukul 12 malam.
Sejarah Bulan Suro
Suro adalah sebutan masyarakat Jawa terhadap bulan Muharam dalam kalender Hijriah. Sedangkan Muharam adalah sebutan masyarakat muslim untuk bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah.
Suro dan Muharam sebenarnya tak berbeda jauh. Justru keduanya jadi bukti kedekatan budaya antara Jawa dan Islam.
“Kata ‘Suro’ merupakan sebutan bagi bulan Muharam dalam masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari kata ‘asyura’ dalam bahasa Arab,” tulis Muhammad Sholikhin dalam Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa (2010), yang dukutip Djawanews dari Tirto.
Penanggalan Jawa sendiri dicetuskan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645). Ia adalah raja Kerajaan Mataram Islam yang banyak dikenal sampai sekarang.
Baik masyarakat muslim maupun masyarakat Jawa, sama-sama percaya bahwa bulan Muharam maupun Suro memiliki sejumlah keistimewaan.
Mitos Tanggal 1 Suro bagi Masyarakat Jawa

Ritual yang biasa dilakukan untuk menyambut 1 Suro (forumunyil)
Masyarakat Jawa percaya bahwa tanggal 1 Suro menyimpan segenap misteri yang berkaitan dengan dunia supranatural. Bahkan Kraton Yogyakarta memiliki ritual khusus untuk menyambut 1 Suro.
Masyarakat Jawa percaya bahwa tanggal 1 Suro bertepatan dengan lebarannya makhluk ghaib. Sebagian kepercayaan juga menganggap bahwa 1 Suro adalah momen yang berbahaya untuk melakukan aktivitas tertentu seperti dilarang keluar rumah, dilarang banyak bicara, tak boleh pindah rumah, dan sebagainya.
Selama ini perayaan 1 Suro dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti tapa bisu, tirakatan, kungkum, kirab budaya, atau bisa dengan melakukan pencucian pusaka. Kraton Yogyakarta biasanya melakukan Tradisi Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta tanpa berbicara dan melakukan beberapa ritual pendamping. Sayangnya tahun ini kegiatan tersebut ditiadakan untuk mencegah penularan Covid-19.