Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Semangat Keilmuan Kartini di Masa Pandemi

Semangat Keilmuan Kartini di Masa Pandemi

Aris firmansyah
Aris firmansyah 21 April 2020 at 06:44am

Djawanews.com – Hari ini, 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini. Berbagai bentuk acara yang melibatkan perempuan Indonesia biasanya digelar. Sayangnya, tahun 2020 sepertinya jadi tahun yang muram.

Sejumlah hari bersejarah yang biasa dirayakan dengan kebaikan, tahun ini terpaksa dilakukan dengan mengurung diri di rumah sambil melakukan aktivitas yang membosankan.

Virus Corona Covid-19 memang telah merenggut kebebasan masyarakat luas. Akibatnya, pemerintah melakukan imbauan agar masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Dampaknya, banyak masyarakat yang kemudian bergantung pada gawai dan teknologi informasi sebagai pelarian rasa bosan.

Kartini dan Semangat Keilmuannya

Lahir di Jepara pada 21 April 1879, Raden Ajeng Kartini adalah salah satu Pahlawan Nasional perempuan yang dimiliki Indonesia.

Sekolah yang dibangun Kartini untuk perempuan pribumi (goodnewsfromindonesia)

Ia spesial dari pahlawan-pahlawan lain karena tidak mengangkat pedang atau bambu runcing di masa perjuangan. Yang ia angkat adalah derajat perempuan Indonesia melalui jalan keilmuannya.

Lahir dari keluarga bangsawan membuat Kartini mendapat akses pendidikan yang lebih baik dibanding perempuan Indonesia lain pada zamannya. Ia bahkan diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun. DI ELS Kartini belajar berbagai hal, termasuk bahasa Belanda.

Pendidikan formal yang ia dapatkan tidak hanya membuat Kartini memiliki bekal pengetahuan yang cukup, tetapi juga kebiasaan membaca dan menulis. Dari kebiasaan ini pola pikir Kartini semakin hari semakin maju.

R.A Kartini membuahkan buah pikiran yang menyoroti emansipasi wanita. Ia ingin memajukan kehidupan perempuan pribumi agar sejajar dengan wanita Eropa.

Seorang wanita dari mana pun ia berasal, menurut Kartini, harus memiliki kebebasan, otonomi, dan kesetaraan hukum yang saat itu belum menjadi hak kaum wanita pribumi.

Untuk mewujudkan cita-citanya, Kartini mendirikan sekolah khusus wanita. Sekolah ini tidak hanya mengangkat derajat perempuan Indonesia, namun juga menumbuhkan semangat keilmuan di antara mereka.

Perempuan dalam Derasnya Informasi di Masa Pandemi

Di masa seperti ini, ketersediaan informasi yang akurat sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sayangnya pemerintah belum bisa menyediakan informasi tersebut ke semua warganya yang terdampak Covid-19.

Meski pemerintah terus memberi klarifikasi tentang informasi bohong yang berkaitan dengan Covid-19 dan semacamnya, hoaks tetap tak terbendung.

Pada dasarnya, informasi bohong seputar pandemi tidak hanya terjadi di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengakui bahwa Covid-19 telah menyebabkan infodemi (infodemic).

Banyak kabar bohong atau hoaks yang beredar seperti saran kesehatan, berita, dan banyak lagi. Informasi hoaks pandemi Covid-19 tersebar di berbagai media sosial, salah satunya yang paling banyak ada di WhatsApp.

Dari seluruh proses penyebaran informasi hoaks ini, sayangnya perempuan memiliki potensi lebih besar ikut menyebarkan kabar bohong tersebut. Hal ini juga disebutkan dalam sebuah jurnal yang berjudul Women and Hoax News Processing on WhatsApp yang ditulis oleh Hani Noor Ilahi, mahasiswa UI.

Jurnal yang termuat dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu menyebutkan bahwa pada dasarnya perempuan memiliki kemampuan berpikir kritis seperti halnya lelaki. Namun dalam beberapa kasus yang melibatkan kabar bohong, cara berpikir perempuan justru bias oleh respons emosional daripada analisis dan kritik terhadap konten pesan tertentu.

Misalnya, muncul sebuah kabar pesan bahwa seorang anak kecil terjangkit virus Corona karena bermain di rumah tetangga yang berasal dari Jakarta. Meski kabar itu belum tentu kebenarannya, pengguna WhatsApp perempuan lebih berpotensi menyebarkan kabar tersebut.

Ada beberapa hal mengapa perempuan lebih berpotensi menyebarkan kabar semacam itu. Salah satu alasannya adalah perempuan disebut melibatkan emosional lebih besar dibanding lelaki. Hal itu tidak didukung dengan pengetahuan dan literasi media yang cukup pada pengguna.

Oleh karenanya literasi media dan pola pikir kritis seperti yang dimiliki Kartini sangat penting untuk di miliki. Jika Raden Ajeng Kartini berjuang di masa sulit penjajahan, semangat Kartini sangat tepat diterapkan di masa sulit pandemi Covid-19.

Bagikan:

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up