Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Mengenang Tragedi Trisakti: Empat Mahasiswa Menjadi Martir Reformasi

Mengenang Tragedi Trisakti: Empat Mahasiswa Menjadi Martir Reformasi

Aris firmansyah
Aris firmansyah 12 Mei 2020 at 04:13am

Djawanews.com—12 Mei 1998 merupakan hari berdarah dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam sejarah pergerakan mahasiswa Indonesia. Setidaknya empat mahasiswa Trisakti menjadi korban dalam demonstrasi menentang pemerintahan rezim Orde Baru, Soeharto.

Penembakan Mahasiswa Pada Aksi Damai 12 Mei 1998

Krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada 1998 telah menyebabkan rakyat membuka mata terhadap pemerintahan Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Soeharto sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis ekonomi berkepanjangan tersebut.

Demi menyuarakan aspirasi rakyat, mahasiswa melakukan protes dengan melakukan aksi demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu aksi yang tidak akan dilupakan dalam catatan sejarah yakni aksi mahasisma di di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Bara

Tragedi berdarah trisakti

Bentrok mahasiswa dan aparat keamanan dalam aksi damai Trisakti (wikipedia.org)

Para mahasiswa Trisakti memilih untuk memulai aksi di kampusnya sendiri, pada hari Selasa, 12 Mei 1998. Massa demonstrasi terdiri dari mahasiswa dan segenap civitas akademik (dosen, pejabat fakultas dan universitas serta karyawan) yang berjumlah sekitar 6000 orang berkumpul di mimbar kampus.

Massa aksi mulai memadati arena demonstrasi sejak pukul 10.30 WIB. Sementara di luar kampus, berjejer aparat keamanan yang terdiri dari anggota polisi dan tentara, terlihat siap sedia mengamankan suasana. Para mahasiswa menuntut segera diadakannya reformasi terhadap pemerintahan Soeharto.

Sekitar pukul 13.00 WIB, massa aksi berencana menuju gedung MPR/DPR yang berada di dekat kampus Trisakti. Namun mereka dihadang oleh barisan brigade aparat yang membawa tameng dan pentungan. Barisan terdepan Barisan depan terdiri dari para mahasiswi yang membagi-bagikan mawar kepada aparat.

Kemudian dilakukanlan negosiasi antara mahasiswa dan aparat keamanan. Pimpinan mahasiswa, alumni, Dekan Fakultas Hukum Trisakti Adi Andojo, dan Komandan Kodim Jakarta Barat Letkol (Inf) A Amril sepakat bahwa aksi damai hanya bisa dilakukan hingga depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, sekitar 300 meter dari pintu utama Trisakti.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, mahasiswa melanjutkan aksi dengan menggelar mimbar bebas menuntut agenda reformasi dan Sidang Istimewa MPR. Aksi berjalan hingga pukul 17.00 WIB, tanpa ketegangan yang berarti. Saat itu, sebagian peserta aksi juga mulai masuk ke dalam kampus.

Suasana memanas terjadi justru ketika hampir 70 persen mahasiswa sudah masuk ke dalam kampus. Ketika itu tiba-tiba terdengar letusan senjata dari aparat keamanan. Massa yang panik berhamburan lari tunggang langgang menyelamatkan diri ke dalam kampus.

Aparat keamanan pun bergerak dan mulai memukuli mahasiswa. Para mahasiswa melempar balik para aparat sebagai perlawanan.  Peluru karet maupun peluru tajam berhamburan. Aparat yang tidak membawa senjata api memukuli mahasiswa dengan pentungan ataupun tangan kosong.

Dilansir Djawanews dari laman Kompas, penembakan mahasiswa tidak hanya berasal dari aparat keamanan yang berada di hadapan peserta demonstrasi. Dalam berbagai dokumentasi televisi, terlihat juga tembakan yang dilakukan dari atas fly over Grogol dan jembatan penyeberangan.

Dalam peristiwa naas tersebut ada empat mahasiswa menjadi korban dan 681 orang luka-luka. Empat mahasiswa yang tewas dalam aksi damai tersebut, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie. Mereka berempat tetap dikenang sebagai pahlawan reformasi.

Monumen Tragedi Trisakti

Monumen Tragedi Trisakti (wikipedia.org)

Seusai tragedi horor tersebut, sejumlah aparat keamanan diadili. Ada setidaknya delapan belas polisi yang diadili karena tragedi tersebut. Namun tragedi Trisakti masih merupakan misteri. Bahkan persidangan beberapa tahun kemudian juga tidak dapat mengungkap siapa pelaku penembakan mahasiswa.

Untuk mengenang para mahasiswa yang gugur dan perjuangan para mahasiswa maka dibangunkan  Monumen Reformasi dibangun di Kampus A Universitas Trisakti, ‎Grogol, Jakarta Barat. Monumen ini terdiri dari Empat tugu itu menunjukan jumlah mahasiswa Trisakti yang gugur dalam kerusuhan Mei 1998.

Bagikan:

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up