Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Mengenang 36 Tahun Tragedi Tanjung Priok: Peristiwa Berdarah di Jakarta Utara
Tragedi Tanjung Priok (Djawanews)

Mengenang 36 Tahun Tragedi Tanjung Priok: Peristiwa Berdarah di Jakarta Utara

Aris firmansyah
Aris firmansyah 12 September 2020 at 06:00am

Tragedi Tanjung Triok merupakan peristiwa berdarah yang melibatkan muslim dengan aparat keamanan.

Peristiwa tersebut bermula dari penerapan Pancasila sebagai asas tunggal yang gencar digaungkan Presiden kedua RI Soeharto sejak awal 1980-an.

Djawanews.com – Pada 12 September 1984, tepat pada hari ini 36 tahun yang lalu, terjadi peristiwa berdarah yang melibatkan umat muslim di Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan aparat keamanan,

Peristiwa tersebut bermula dari penerapan Pancasila sebagai asas tunggal yang gencar digaungkan Presiden kedua RI Soeharto sejak awa 1980-an.

Masyarakat yang menolak, melakukan demonstrasi dan pecahlah kerusuhan. Aparat keamanan pemerintah Orde Baru (Orba) bertindak berlebihan dalam menghadapi aksi massa tersebut, sehingga menimbulkan korban tewas. Kelak peristiwa tersebut dikenal dengan Tragedi Tanjung Priok. 

Tragedi Tanjung Priok, Diduga Akibat Provokasi

12 September 1984, Tragedi Tanjung Priok
12 September 1984, Tragedi Tanjung Priok

Mengutip Kompas, Demonstrasi penolakan Pancasila sebagai asas tunggal berakar dari tindak kekerasan dan penahanan terhadap empat warga, yakni Achmad Sahi, Syafwan Sulaeman, Syafrudin Rambe, dan Muhammad Nur.

Empat orang tersebut diamankan karena melakukan aksi pembakaran sepeda motor Babinsa. Pembakaran dilakukan setelah masyarakat mendengar ada aksi provokasi oknum tentara di sebuah masjid.

Berita yang beredar semakin liar dan emosi warga setempat memuncak. Aksi menolak penahanan empat orang itu pun tak terelakkan lagi. 

Warga kemudian berkerumun dalam sebuah tablig akbar di Jalan Sindang, di kawasan Koja, Tanjung Priok, Jakarta utara pada 12 September 1984.

Salah satu tokoh masyarakat, Amir Biki yang menjadi penceramah dalam tablig akbar, mendesak pemerintah untuk membebaskan empat orang itu.

Amir Biki memimpin massa untuk menggeruduk Komando Distrik Militer Jakarta Utara. Berbagai langkah dilakukan untuk membebaskan empat tahanan itu, yang juga merupakan jamaah mushola assa’adah.

Akan tetapi, langkah yang dilakukan oleh Amir Biki mendapat hadangan pasukan militer bersenjata lengkap di depan Polres Jakarta Utara.

Aparat Orba berusaha melakukan tindakan persuasif agar massa mau membubarkan diri. Tetapi, mereka tidak mau bubar sebelum tuntutannya dipenuhi.

Bahkan muncul desas-desus bahwa dari massa yang melakukan demonstrasi terdapat sejumlah provokator yang membawa senjata tajam dan besin.

Hal ini menjadi alasan bagi aparat keamanan untuk bertindak represif, bahkan cenderung brutal.

Aparat memberondong para demonstran dengan timah panas. Akibatnya, korban berjatuhan. Komnas HAM melaporkan korban tewas mencapai 24 orang, sedangkan korban luka-luka mencapai 55 orang.

Tragedi Tanjung Priok ini lantas mendapat perhatian serius. Pemerintah dianggap tak bisa merampungkan masalah ini dengan baik dan melanggar hak asasi manusia.

Berdasarkan laporan investigasi kasus Tanjung Priok yang dirilis Kontras pada Maret 2000, Komisi Penyelidik Pemeriksa dan Pelanggaran HAM Tanjung Priok (KP3T) dibentuk.

KP3T diminta melakukan penyelidikan kasus pelanggaran HAM, sebab mendapat tekanan serius dari berbagai pihak untuk segera mengusus tuntas tragedi Tanjung Priok.

Hasil penyeledikan menyebutkan, terdapat sebuah kesewenang-wenangan dari pihak aparat terhadap para demonstran.

Selain itu, pihak aparat juga melakukan penahanan di luar prosedur hukum terhadap seseorang yang dicurigai ikut dalam insiden tersebut.

Bahkan, terjadi penghilangan paksa dalam kurun waktu tiga bulan sejak tragedi 12 September 1984. Kala itu, korban ditangkap dan ditahan secara semena-mena tanpa ada surat pemberitahuan kepada pihak keluarga dan tanpa alasan yang jelas.

Bagikan:
#Tragedi Tanjung Priok

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up