Perhatian! Ini 5 Penyakit Penyerta Penyebab Kematian Pasien Covid-19

Djawanews.com – Penderita virus corona (Covid-19) dapat semakin parah jika mempunyai faktor komorbid alias penyakit penyerta.

“Faktor komorbid memperburuk perjalanan klinis Covid-19 karena imunnya lebih rendah. terlebih lagi jika penyakit penyerta itu tidak terkontrol dengan baik,” ujar dokter spesialis penyakit dalam Tunggul Situmorang, melansir CNN Indonesia, Kamis (16/4/2020)

5 Penyakit Penyerta yang Beresiko Menimbulkan Kematian Bagi Pasien Covid-19

Diabetes atau Kencing Manis

Penyakit kencing manis dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19. Pasalnya, Diabetes dapat membuat organ tubuh menjadi rusak. Lebih dari 35 persen pasien Covid-19 yang meninggal di Italia disebabkan oleh diabetes.

Hipertensi atau Darah Tinggi

Sama halnya dengan diabtes, hipertensi juga merupakan sumber malapetaka penyebab kerusakan organ yang punya pembuluh darah. Itulah mengapa, penyakit penyerta ini dapat memparah perjalanan klinis pasien Covid-19.

Seseorang dinyatakan menderita hipertensi jika pengukuran tekanan darahnya berada di atas 140/90 mmHg.

Di Italia, 75 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia disebabkan karena faktor komorbid penyakit Hipertensi.

Penyakit Paru-paru

Ilustrasi (Shutterstock)

Faktor komorbid yang berkaitan dengan kerusakan paru-paru dan saluran penapasan juga dapat memperparah penderita virus corona.

“Penyakit sesak napas karena ada kelainan paru-paru, bisa karena asma, TBC. Ini jadi penyebab meninggal kasus Covid-19,” ujar Jubir Pemerintah untuk Penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga:

Penyakit Kardiovaskular atau Jantung

Penderita Covid-19 yang sebelumnya menderita penyakit jantung, sistem imunnya dapat melemah, bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak diatasi dengan baik.

Demam Berdarah Dengue

Penyakit demam berdarah dengue alias DBD yang kerap menjangkit warga di saat musim pancaroba ternyata dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19.

“Kita harus waspada betul konteks musim pancaroba penyakit DBD akan sering kali jadi sangat buruk manakala disertai dengan Covid-19,” ujar Achmad Yurianto.