Djawanews.com – Speech delay atau keterlambatan berbicara merupakan gangguan berbicara yang sering terjadi pada usia anak-anak yang baru belajar untuk berjalan dan berbicara.
Seringkali gangguan berbicara seperti speech delay ini kurang disadari oleh para orangtua karena faktor yang menyebabkan gangguan berbicara sangat banyak.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab gangguan berbicara ini adalah kurangnya rangsangan yang diterima oleh anak untuk berbicara. Biasanya karena orangtua tidak terlalu aktif memberikan rangsangan pada anak untuk berbicara.
Namun, perlu dipahami bahwa perkembangan kemampuan bicara pada anak berbeda-beda. Ada anak yang sudah lancar bicara dan memahami banyak kata pada usia 2 tahun, ada juga yang belum.
Keterlambatan bicara adalah ketika seorang anak mengalami kesulitan memahami dan atau menggunakan bahasa lisan di usianya yang seharusnya dirasa sudah mampu.
Anak dengan keterlambatan bicara biasanya mengalami kesulitan dalam mempelajari dan mengucapkan kata, merangkai kata menjadi kalimat, membangun kosakata dan memahami kata atau kalimat.
Pada anak usia 12 bulan anak dengan gangguan berbicara seperti speech delay memiliki tanda apabila anak tidak mencoba berkomunikasi dengan orang tua menggunakan suara, gerak tubuh dan atau kata-kata, terutama saat membutuhkan bantuan atau menginginkan sesuatu, maka ini bisa menjadi gejala awal anak mengalami keterlambatan bicara.
Pada anak usia 18 bulan, gangguan berbicara seperti speech delay memiliki tanda apabila si kecil lebih suka gerakan lebih non-verbal untuk berkomunikasi pada usia 18 bulan, maka kemungkinan ia mengalami kesulitan meniru suara yang didengarnya selama ini.
Sedangkan untuk anak usia sekitar 2 tahun dengan gangguan berbicara memiliki tanda belum mampu mengomunikasikan sesuatu dengan baik, kosakata yang dimiliki sangat terbatas dan kurangnya kemampuan merespon suatu keadaan dengan kata-kata.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun instagram milik Djawanews.