Djawanews.com - Penyebaran Covid-19 yang gila-gilaan begini saja masih ada orang yang tega coba mengambil keuntungan.
Polisi kembali berhasil membongkar tindak pidana yang dilakukan saat pandemi. Polres Jakarta Pusat mengungkap kasus importasi ilegal 138 tabung oksigen.
Hasil itu kemudian diserahkan kepada Pemprov DKI yang diterima Gubernur Anies Baswedan. Anies mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap penyelundupan tabung oksigen ilegal saat tabung-tabung tersebut sangat dibutuhkan masyarakat yang tengah dalam perawatan maupun yang menjalani isolasi mandiri.
"Saat Polda Metro Jaya mengungkap dan menindak kasus ini, di sini adalah fasilitas tabung oksigen, maka kita menyambut baik. Kita mengapresiasi dan terima kasih kepada Polda Metro Jaya," kata Anies di Monumen Nasional, Selasa, 27 Juli kemarin.
Anies berharap polisi memberikan hukuman kepada para penjahat kemanusiaan karena di masa genting seperti ini masih mengambil keuntungan.
"Pandemi ini membuka mata kita, ribuan petugas di rumah sakit berusaha menyelamatkan, ribuan petugas di lapangan mengurangi mobilitas, dan ribuan lainnya merawat mereka yang isoman. Tetapi, di sisi lain, kita saksikan orang yang melakukan importasi ilegal, mereka ini berseberangan, ada pahlawan kemanusiaan ada juga penjahat kemanusiaan, orang yang mencari keuntungan di saat seperti ini," papar Anies.
“Alhamdulillah, Polda bertindak cepat. Ini mengirimkan pesan kepada semua, jangan sekali-kali menjadi penjahat kemanusiaan di saat kita berjuang menuntaskan Covid-19,” pesannya.
Tabung ini nantinya akan disalurkan ke Puskesmas, karena bentuk tabung yang kebanyakan kecil. Jadi secara mobilitas dapat dengan mudah disalurkan untuk membantu mereka yang melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan Puskesmas setempat.
“Kami akan manfaatkan untuk fasilitas kesehatan di Jakarta, karena kita menyadari bahwa kebutuhan oksigen cukup tinggi, bukan hanya di rumah sakit, tetapi juga bagi mereka yang isoman, dan tabung ini ukuran kecil, mudah untuk ditranformasikan ke rumah-rumah, tetap dalam kendali pengawasan Puskesmas. Kami ingin memastikan oksigen ini dapat menyelamatkan warga Jakarta,” tandasnya.