Djawanews.com - Badan Intelijen Negara (BIN) perkuat deteksi pasca kemenangan Taliban yang berhasil merebut Afghanistan. BIN aktif memantau kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban
"Setelah kemenangan Taliban menguasai Afghanistan, BIN bersama jajaran intelijen memperkuat deteksi dan cegah dini kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban," ujar Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, pekan lalu.
Hasil analisa BIN, pergerakan kelompok teroris di Indonesia memang tak bisa dilepaskan begitu saja dari situasi di tingkat global dan regional. Sebagai contoh ketika ISIS mendeklarasikan cita-citanya untuk mewujudkan Negara Islam di Irak pada 2014, ada beberapa WNI yang tertarik untuk menjadi bagian dari mereka.
Kata Wawan, upaya deteksi dini penting dilakukan sebagai langkah antisipatif. BIN akan terus memantau situasi keamanan di Afghanistan meski Taliban sudah janji tidak akan mengusik misi diplomatik asing di Afghanistan.
Tidak lama setelah itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) malah meminta pemerintah Indonesia mendukung kekuasaan kelompok Taliban di Afghanistan.
Sebab, kata HNW, Taliban sudah mendeklarasikan akan menghargai hak perempuan dan anak, tidak akan menoleransi tindakan terorisme, serta melaksanakan pemerintahan secara moderat.
"Saat ini pilihan paling rasional bagi Pemerintah Indonesia adalah membersamai proses perubahan yang terjadi di Afghanistan. Kita beri kesempatan kepada rakyat Afghanistan untuk berkompromi menentukan menentukan nasibnya sendiri," kata HNW Sabtu, 21 Agustus.
Secara pribadi, HNW mengaku menyambut baik perubahan sikap Taliban saat ini. Ia memandang, kelompok Taliban saat ini menjadi lebih moderat. Sehingga, menurutnya dunia Internasional bisa memberikan kesempatan kepada Pemerintahan Taliban untuk memimpin Afghanistan.
"Kalau mau dibilang tempat terorisme, ISIS, nyatanya Taliban malah mengeksekusi pimpinan ISIS yang sebelumnya ditangkap. Kalau mau dituduh wahabi dan radikal faktanya mereka menganut mazhaf hanafiah yang kultur dan tradisi beragamanya sama dengan NU. Jadi, semua tuduhan negatif yang selama ini diarahkan ke Taliban tidak relevan lagi,”" papar mantan Ketua MPR ini.