Djawanews.com – Adanya pandemi Covic-19 sangat berdampak bagi semua kalangan, termasuk bagi para jasa penukar uang, banyak orang yang sudah tidak mau menggunakan jasa mereka.
Biasanyamereka menjajakan jasanya berderet di sepanjang pinggir jalan, hal ini hanya bisa ditemui saat momen ramadan dan menjelang lebaran seperti ini.
Di Jogja biasanya dapat ditemui di sekitar wilayah jalan Panembahan Senopati, para penyedia jasa penukar uang ini hanya mereka lakukan menjelang lebaran.
Seperti Sunarto, sebelumnya berjualan akik di jalan Panembahan Senopati, dan setiap jelang lebaran selain berjualan akik, dia sambi dengan penyedia jasa penukar uang, tapi dia mengeluh dengan adanya penurunan drastis peminat jasanya akibat pandemi ini.
"Biasanya dari luar kota banyak yang nukar, terus (saat ini) sudah enggak ada. Sangat terasa penurunannya," ungkap Sunarto, salah satu penyedia jasa penukar uang, Sabtu (8/5).
Dia mengatakan, sebelum adanya wabah korona, biasanya banyak yang menukar, sehari bisa sampai 20 orang.
"Dulu, Sehari bisa 20 orang, sekarang enggak sampai," tambahnya.
Banyak yang mencari pecahan 5000 untuk ditukarkan, biasanya uang 100.000 ditukar dengan pecahan 5000, untuk imbalannya 10.000. Sekarang karena sepi, harga jasa penukaran diturun menjadi 6000.
Mereka berharap agar pandemi ini segera berakhir, agar kehidupan berjalan normal, dalam segi ekonomi dampaknya sangat terasa.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.