Djawanews.com – Jamur hitam di India dilaporkan telah merenggut nyawa 4.300 orang. Sementara itu jumlah kasus yang tercatat dari penyakit langka ini atau disebut mucormycosis yakni 45.374 kasus.
Menteri Kesehatan India, Mansukh Mandaviya. Dr Raghuraj Hegde mengaku jumlah kematian akibat jamur hitam tersebut lebih banyak dari data yang didapat karena banyak juga yang tidak tercatat secara resmi.
"Kasus-kasus dan kematian (akibat mucormycosis) banyak terjadi tapi tidak tercatat,” ungkapnya, dikutip Djawanews dari Kompas.com.
"Biasanya kematian akibat mucormycosis terjadi beberapa pekan hingga bulan setelah terkena penyakit ini. Sistem kami yang ada saat ini tidak bagus untuk menangkap data," ujar Hegde.
Untuk diketahui di Indonesia sendiri kasus jamur hitam bahkan sudah muncul sebelum pandemi COVID-19. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan, Dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K)
"Beberapa kasus mukormikosis di Indonesia telah dilaporkan sebelum pandemi COVID-19. Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi," kata Dr Anna.
Dr Anna menjelaskan bahwa penyakit dari jamur hitam ini termasuk dalam kategori penyakit langka. Di Indonesia meskipun ada, setahun tidak sampai 50 kasus.
"Sebenarnya bersyukur juga, ya, laporan kasus [mukormikosis] di Indonesia belum banyak terungkap. Mudah-mudahan ini tak menjadi fenomena gunung es," kata Dr Anna.