Gunawan Maryanto Meninggal, Hanung Bramantyo Ikut Berbela Sungkawa

Djawanews.com – Pemeran Siman dalam film “The Science of Fictions” tersebut berpulang pada Rabu, (06/10) malam.

Sutradara Hanung Bramantyo pun ikut berbela sungkawa atas kepergian aktor Gunawan Maryanto.

Di unggahan di Instagram dan twitternya, Hanung Bramantyo mengaku sangat kehilangan sosok aktor dan juga pelatih akting di Sanggar Garasi yang akrab disapa Cindil tersebut.

"Satu lagi sahabatku berpulang, Gunawan Cindil Maryanto," tulis akun media sosialnya.

Hanung menyebut bahwa pemeran Siman tersebut merupakan kawan seperjuangannya saat merintis sebagai pembuat film.

“Teman pertama banget bikin film di Jogja. Sing ati-ati yo Ndil. Mugo padhang dalanmu ngadhep marang Gusti,” lanjutnya.

Selain Hanung, seniman Sal Priadi juga ikut memberikan ucapan dukanya lewat aku twitter pribadinya, @salpriadi_.

Sal mengucapkan kasih kepada Gunawan Maryanto atas jasa dan perannya selama ini di dunia keaktoran dan kesenian.

"Sugeng tindak @gunawanmaryanto, matur suwun sanget. Saestu," tulis akun tersebut.

Dikutip dari laman resmi Teater Garasi, Gunawan Maryanto telah menelurkan berbagai tulisan seperti naskah lakon "Waktu Batu" bersama Andre Nur Latif dan Ugoran Prasad pada 2004 hingga kumpulan cerita "Pergi Ke Toko Wayang" yang berhasil terbit pada 2015.

Gunawan Maryanto juga membuat karya penyutradaraan bersama Teater Garasi seperti "Repertoar Hujan", "Dicong Bak", dan "Gandamayu".

Gunawan juga telah membintangi beberapa film seperti "Toilet Blues", "Optatissimus", "Mencari Hilal", Aach… Aku jatuh Cinta!" dan "The Science of Fiction" di mana dia memerankan Siman seorang pria pendiam yang tak sengaja menyaksikan syuting pendaratan di Bulan oleh para kru asing, di sebuah area tak berpenghuni di Gumuk Pasir, Bantul pada tahun 1960-an.

Ia kemudian berhasil meraih penghargaan aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 2020.

Dilansir dari ANTARA, Gunawan menuturkan dia tak ernah membayangkan perannya sebagai Siman akan mendapat apresiasi.

"Penghargaan itu kan satu penanda saja. Penanda atas apresiasi yang kita lakukan, ya kalau bayangan aku tidak membayangkan karena itu bukan yang ingin aku raih," kata Gunawan Maryanto dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Desember 2020.