Djawanews.com - Aktivis sosial media, Ferdinan Hutahean mengkritisi elite politik yang percaya dengan janji manis Taliban setelah menguasai Afghanistan. Para pemuja Taliban diminta terbang ke Afghanistan untuk bisa membuktikan kata-kata dari kelompok militan itu.
Dunia memang sedang menunggu masa depan Afghanistan di tangan Taliban. Dengan serangan kilat, Taliban berhasil merebut Afghanistan dari pemerintahan yang sah.
Dunia tersentak. Apalagi jutaan dolar dari Amerika Serikat selama belasan tahun mengucur deras ke negeri ini untuk ikut membantu pemerintahan. Belum lagi didikan keras militer AS untuk prajurit Aghanistan.
Tapi semua sia-sia. Taliban berhasil memutar balikan segala prediksi dan perhitungan para pakar militer.
Taliban sudah janji kalau mereka bukanlah yang dulu. Mereka klaim cinta kedamaian dan tak akan melakukan aksi balas dendam. Tapi mayoritas warga Afghanistan tidak percaya dan memilih melarikan diri.
Sejumlah elite politik negeri ini bersuara meminta pemerintah memberikan waktu kepada Taliban untuk membuktikan diri. Sikap ini yang dikritik bekas politisi Partai Demokrat itu.
"Jika para PEMUJA, PEMUJI, PENGAGUM, SIMPATISAN, PENDUKUNG DAN JUBIR TALIBAN dinegeri ini TIDAK BERANI pergi ke Afganistan utk menunjukkan dan membuktikan bahwa Taliban beradab, JANGAN PERNAH PERCAYA KATA2 MEREKA, ITU BOHONG," tulis Ferdinan di akun Twitternya, Rabu 25 Agustus.
"Jika tak punya uang beli tiket, kami siap belikan..!!" lanjutnya.
Mantan duta besar Inggris untuk Afghanistan, Stephen Evans, mengatakan kepada BBC News kalau dunia tidak boleh menelan mentah-mentah seluruh janji Taliban.
"Kita harus memperhatikan dengan sangat hati-hati untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan Taliban. Perbuatan merekalah yang lebih penting daripada kata-kata mereka," ucap Evans.
"Anda harus menilai Taliban dari tindakan mereka," katanya.