Djawanews.com - Gas bumi tetap menjadi sumber energi vital dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mengungkapkan bahwa gas bumi berperan sebagai penyeimbang yang fleksibel dalam sistem kelistrikan nasional.
Gas bumi juga diandalkan sebagai solusi jangka pendek untuk menjaga stabilitas kelistrikan, di tengah upaya besar-besaran dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto menegaskan bahwa gas bumi bukan hanya berfungsi sebagai sumber energi transisi, namun juga sebagai load follower dan peaker yang memastikan keandalan sistem kelistrikan.
Dengan lonjakan permintaan listrik nasional yang diprediksi meningkat pesat dalam dekade mendatang, gas bumi menjadi komponen penting dalam menyediakan pasokan listrik yang andal.
Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi dalam Sistem Kelistrikan Indonesia
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, kebutuhan listrik Indonesia diperkirakan akan melonjak dari 306 terawatt-hour (TWh) pada 2024 menjadi 511 TWh pada 2034. Kenaikan tersebut didorong oleh perkembangan sektor-sektor penting seperti kendaraan listrik (EV), pusat data, dan sektor pariwisata.
Kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan juga diprediksi meningkat seiring dengan peralihan pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) ke gas, serta dukungan terhadap pengembangan EBT.
Pada 2024, kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan diperkirakan mencapai 1.635 BBTUD, yang akan melonjak menjadi 2.611 BBTUD pada 2034, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 5,3%. PLN EPI memastikan bahwa pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan ini akan tetap terjaga dengan adanya strategi pengembangan infrastruktur dan pengalihan kontrak ekspor.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan gas jangka panjang, PLN tengah mengembangkan berbagai infrastruktur gas, termasuk pipa gas dan Floating Storage Regasification Unit (FSRU). Salah satu proyek besar adalah koneksi pipa West Natuna-Pulau Pemping, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan dan regasifikasi gas di Indonesia.
Dengan pengembangan infrastruktur ini, ketahanan energi nasional akan semakin kuat, sehingga gas bumi dapat terus mendukung sistem kelistrikan yang stabil dan andal.
Gas bumi memegang peranan penting dalam transisi energi Indonesia, sebagai penyeimbang yang mendukung pengembangan energi baru terbarukan dan menjaga stabilitas kelistrikan nasional. Dengan proyeksi peningkatan kebutuhan listrik yang signifikan, PLN EPI terus mengembangkan infrastruktur gas untuk memastikan ketersediaan pasokan gas yang cukup.
Dukungan pemerintah terhadap kebijakan dan percepatan pembangunan infrastruktur akan menjadi kunci kesuksesan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Demikian informasi seputar manfaat gas bumi untuk masa depan Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.