Djawanews.com – Direktur Pusat Studi dan Kajian Konstitusi (PUSAKO) Universitas Andalas, Feri Amsari menyoroti aksi seorang mahasiswi baru Universitas Gajah Mada (UGM) yang membentangkan pamflet bertuliskan “Wadas Melawan” di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM Yogyakarta.
Feri menegaskan bahwa mahasiswi tersebut harus dilindungi hak konstitusionalnya. Sebab, setiap warga negara berhak berekspresi, mengemukakan pendapat berkumpul dan berserikat dilindungi Undang Undang.
“Harus dilindungi haknya,” kata Feri Amsari, dikutip dari rmol.id, Senin 8 Agustus.
Bahkan, Feri mengaku salut dengan keberanian mahasiswi baru (maba) tersebut. Ia berharap maba tersebut tidak mendapatkan perlakukan dikriminatif dari pihak manapun termasuk kampus UGM.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh maba tersebut merupakan aspirasi rakyat Wadas, Jateng yang menolak proyek bendungan Bener atau waduk yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
“Dia patut dijadikan mahasiswa paling cerdas. Kepada mahasiswa-mahasiswa seperti negara konstitusional kita bisa ditegakan. Kepadanya saya pun rela berguru. Salut,” tuturnya.
“UGM tidak boleh semena-mena dengan mengancam atau menghukumnya,” tandas Feri.