Djawanews.com - Penembak Jin Jong-oh akhirnya meminta maaf setelah mengeluarkan komentar bernada rasis Javad Foroughi, peraih medali emas pistol udara 10 meter dari Iran di Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada Foroughi," kata Jin di platform jejaring sosialnya, seperti dilansir dari Korea Times, Minggu 1 Agustus 2021.
"Saya menghormati juara Olimpiade," sambung dia lagi.
Permintaan maaf ini datang setelah Kedutaan Besar Iran di Korea Selatan meminta warga Korsel berhenti mengkritik Foroughi. IRGC, kata Kedubes memainkan peran penting dalam melindungi wilayah dan rakyat Iran sebagai kekuatan militer resmi di negara itu.
Oleh Jin Jong-oh, Javad Foroughi dilabeli sebagai anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Oleh AS, IRGC disematkan sebagai organisasi teroris pada 2019.
"Saya tidak cukup berhati-hati untuk memeriksa fakta atas beberapa laporan (di Foroughi), dan saya juga seharusnya lebih teliti," tandasnya.
Korea Selatan memang jadi buah bibir di Olimpiade Tokyo 2020. Stasiun TV Korea Selatan, MBC Network menyiarkan acara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. MBC memperkenalkan tiap negara, namun justru menimbulkan kontroversi.
Saat kontingen Haiti masuk area parade, MBC menggunakan foto kerusuhan yang terjadi di Haiti. Foto yang digunakan juga merujuk pada insiden pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Lalu kini muncul lagi penembakJin Jong. Di Olimpiade 2020 kali ini, Javad Faroughi sukses meraih emas yang sebelumnya enam kali berturut-turut dimenangkan oleh Jing Jong Ah.
"Bagaimana teroris bisa meraih juara pertama pada Olimpiade itu? Itu hal yang konyol," ucap Jin Jong Ah kepada media setibanya di Bandara internasional Incheon.